Pada 17 Agustus 1951, kurang lebih 6 tahun setelah Proklamasi kemerdekaan, DR.Muhammad Natsir yang dikenal sebagai seorang pejuang dan pemikir Islam, menulis sebuah Artikel yang berjudul “ Jangan Berhenti Tangan Mendayung, Nanti Arus Membawa Hanyut” , melalui artikel ini, Beliu menggambarkan betapa jauh perbedaan kondisi manusia Indonesia pasca kemerdekaan dan pra-kemerdekaan. Peringatan DR. Moh. Natsir itu intinya bahwa, baru beberapa tahun saja kemerdekaan berlalu, banyak orang Indonesia yang sudah kehilangan orientasi, egois, serba pamrih, yang dulunya mereka girang gembira, sekalipun hartanya habis, rumahnya terbakar, dan anaknya tewas di Medan pertempuran.
Sekarang mereka menganggap bahwa perjuangan sudah usai, dan seolah-olah tujuan bangsa sudah tercapai, karena sudah merdeka. Cukup. Tiap tahu rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan itu denagn hiburan-hiburan dan pesta-pesta Agustusan seolah-olah mereka ingin menyatakan bahwa, sekarang bukan saatnya lagi untuk berjuang, tetapi saatnya untuk menikmati hasil perjuangan
Hingga pada taraf yang lebih kronis menimpa bangsa Indonesia, termasuk didalamnaya Umat Islam salah satu penyakit super bahaya itu adalah penayakit berlebih-lebihan dalam mencintai dunia. Penyakit yang menyebabkan bangsa-bangsa di Dunia ini menemui kehancurannya.


Bersambuhg........................

0 komentar